Visitasi Perdana untuk GKP
Sabtu dan Minggu (24-25/2), umat Paroki Cilincing di antaranya, Romo Sigit Tridrianto CM, Romo Alexius Dwi Widiatna CM, Dewan Paroki Harian, Panitia Pembangunan Gedung Karya Pastoral (GKP), tim liturgi, para koordinator wilayah, serta pengurus lingkungan menyelenggarakan visitasi perdana di Gereja Yohanes Bosco, Paroki Sunter. Visitasi dilakukan dalam 5 perayaan Ekaristi yang diselenggarakan di paroki tersebut, yaitu Sabtu pukul 18.00 WIB, Minggu pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, 10.30 WIB, serta 18.00 WIB. Dalam visitasi tersebut, Romo Sigit dan Romo Alex bergantian memimpin misa.
Kata “visitasi” digunakan Panitia GKP untuk menggantikan istilah “ngamen” yang jamak dipakai dalam penggalangan dana. Program visitasi ini dilakukan dengan cara berkunjung ke beberapa paroki untuk merayakan perayaan Ekaristi bersama umat setempat. Program ini melibatkan tim liturgi, yaitu petugas koor, pemazmur, dan organis. Juga beberapa petugas tata tertib gereja untuk membagikan amplop penggalangan dana.
Pengalaman Pertama
Valentinus Sudi, selaku Koordinator Bidang Liturgi menjelaskan, sebelum visitasi perdana berlangsung, beberapa persiapan telah dilakukan di antaranya survei di gereja terkait untuk mengetahui jalur keluar dan masuknya umat. Selain itu, latihan rutin untuk para petugas liturgi, yang terdiri dari kelompok Paduan Suara Gereja Salib Suci, Paduan Suara OMK, Paduan Suara Anak-Anak, pemazmur, dan organis. Panitia juga mengadakan pelatihan dan pembekalan bagi para petugas dan pengesetan amplop yang berisi lembar isian janji iman sebagai bukti transfer atau setoran, serta pulpen.
“Ini adalah pengalaman pertama buat kita semua. Walaupun berjalan dengan baik dan lancar, ada beberapa kesulitan yang kita hadapi di lapangan,” ujar Valentinus Sudi membeberkan pengalamannya.
Sudi mengaku, jarak waktu antar misa yang singkat, yaitu 60 menit, cukup menyulitkan dalam estafet tugas dan pengarahan untuk para petugas berikutnya. Karena umat sudah mulai masuk ke dalam gereja. Ia juga menambahkan, misa pukul 06.00 WIB perlu mendapat perhatian lebih, khususnya saat visitasi ke paroki yang jaraknya cukup jauh dari Paroki Cilincing.
Lain lagi menurut Irawan Nugroho, Koordinator Sub Seksi Koor. Ia mengalami kesulitan saat perayaan Ekaristi yang menggunakan bahasa Inggris. Namun, itu dapat teratasi karena koordinasi yang baik dengan Sie Liturgi Gereja Yohanes Bosco. Irawan berharap, melalui visitasi dapat terjalin kerja sama yang baik antar sub seksi bidang liturgi.
Dalam kesempatan visitasi kali ini, sebanyak kurang lebih 1300 amplop berhasil dikumpulkan petugas. Dari jumlah amplop tersebut terkumpul dana sebesar Rp 267.557.000,00 dan USD 200.
Menyasar 7 Paroki
Program ini masih akan dilakukan sepanjang tahun 2018 dan akan menyasar 7 Paroki lainnya. Antara lain, Paroki Kelapa Gading, Paroki Kosambi, Paroki Pluit, Paroki PIK, Paroki Alam Sutera, Paroki Tomang: Maria Bunda Karmel, dan Paroki Kedoya. Umat Gereja Salib Suci tentunya dapat mengambil bagian dalam visitasi ini dengan mengikuti arahan dari koordinator lingkungan dan wilayah.
“Saya berharap, visitasi ini menjadi Gerakan Bersama seluruh umat Paroki Cilincing untuk bersatu, berjuang, dan berkarya dalam mewujudkan harapan kita memiliki GKP yang layak. Nantinya GKP ini akan menjadi sarana bagi kita semua untuk semakin berkarya, sehingga kemuliaan Tuhan semakin nampak bagi masyarakat, khususnya bagi umat Paroki Cilincing. Selamat berkarya dan selamat melayani. Tuhan memberkati,” tutup Sudi.
Mari kita ikut berkarya dalam mewujudkan pembangunan Gedung Karya Pastoral! (Karyn)