Jumat (30/3) pukul 08.00, Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing, menggelar visualisasi Kisah Sengsara Yesus. Lebih dari 100 umat turut menyaksikan drama yang diperankan oleh OMK dari wilayah 4, 6, dan 12.

Drama tablo tahun ini diawali dari kisah Yesus yang mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-Nya. Setelah itu, adegan dilanjutkan dengan penangkapan Yesus yang kemudian dibawa ke hadapan Pilatus. Seruan “Salibkan Dia” tak henti-hentinya didengungkan. Sampai akhirnya, Yesus dijatuhi hukuman salib, dan harus memanggul salib-Nya ke Bukit Golgota.

Di akhir acara Frater Yosep Sonny Susanto mengajak umat yang hadir tidak hanya menonton visualisasi jalan Salib, tapi ikut menghayatinya. Ia ingin umat ikut merasakan betapa besar kasih Yesus dalam pengorbanan-Nya untuk umat manusia.

Frater mengajak umat untuk berefleksi. Siapakah kita masing-masing dalam jalan Salib ini? Apakah Petrus, yang awalnya bersemangat, tapi akhirnya menyerah? Apakah Yudas, yang karena keegoisannya, menolak mengikuti kehendak Allah? Ataukah Pilatus, yang tegas pada orang lain, tapi tidak pada diri sendiri? Apakah rakyat, yang mengelukan Yesus dan berteriak Hosana pada Minggu Palma, tapi akhirnya malah menyalibkan-Nya? Atau beranikah kita menjadi Maria Magdalena, yang setia mengikuti Yesus, meski dianggap perempuan berdosa? Ataukah Maria, yang diam, tapi paling menderita dalam mengikuti Yesus di Jalan Salib hingga akhir?

“Marilah kita lihat diri kita!” ajak Frater Sonny.

Acara drama tablo mendapat tepuk tangan meriah dari umat yang hadir. Visualisasi jalan Salib Yesus ditutup dengan foto bersama para pemain dan kru. (Yani/Karyn)