Menjelang HUT ke-40, Gereja Salib Suci Gelar Misa Triduum
Menyongsong perayaan HUT ke-40, Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing menggelar Misa Triduum tiga hari berturut-turut, Kamis-Minggu (14-16/9). Misa Triduum biasa diselenggarakan di Gereja Salib Suci, menjelang perayaan HUT gereja. Menurut Romo Sigit, triduum adalah tiga hari mempersiapkan sebuah perayaan, yang dikaitkan dengan persiapan batin. Biasanya dilakukan dengan liturgi, ekaristi, dan devosi. “Sesuai dengan artinya tiga hari persiapan, maka dalam tiga hari tersebut diharapkan agar umat bisa lebih fokus memaknai peristiwa yang akan dirayakan,” jelas Romo Sigit.
Misa Triduum hari pertama merupakan hari Pesta Salib Suci dan bertepatan dengan hari ulang tahun Gereja Salib Suci. Misa dirayakan secara konselebrasi. Bertindak sebagai selebran utama, Romo Canisius Sigit Tridrianto, CM. Sementara bertindak sebagai konselebran adalah Romo Alexius Dwi Widiatna, CM dan Romo B. Bani Suatmadji, CM. Saat misa, tepatnya setelah bacaan Injil, dilakukan Jalan Salib di luar gereja, untuk memaknai Salib sebagai sumber keselamatan.
Sementara Misa Triduum hari ke-2 merupakan Perayaaan Santa Perawan Maria Berduka Cita. Misa dibawakan oleh Romo Alexius Dwi Widiatna, CM dan Romo Paulus Eko Nurbandrio, CM. Dalam khotbahnya, Romo Alex menyampaikan mengenai ketaatan Bunda Maria ketika menghadapi situasi berduka.
"Yesus mampu memikul salib hingga akhir karena Bunda Maria yang memberi kekuatan. Kita sering mengeluh ketika menghadapi masalah. Sementara Bunda Maria berserah ketika mengalami duka yang teramat berat. Diharapkan kita mampu meneladani Bunda Maria dan mampu memanggul salib karena kita memiliki Ibu yang luar biasa, yaitu Bunda Maria,” pesan Romo Alex.
Sedangkan Misa Triduum hari ke-3 dibawakan oleh Romo Emanuel Prasetyono, CM dan Romo Laurentius Karsiyanto, CM. Dalam khotbahnya Romo Pras mengupas mengenai pengampunan. “Bagaimana kita mampu mengampuni orang-orang yang berbuat salah terhadap kita dengan memandang kelemahan kita sebagai sesama manusia,” ujarnya. (Yani)