Menyambut Era Digital Dengan Logo Baru
Logo Lama
Logo Baru
Minggu 16/9, bersamaan dengan HUT Gereja Salib Suci (GSS) berlangsung peluncuran logo baru. Logo baru dibuat berdasarkan logo sebelumnya. "logo ini dibuat untuk menyambut era digital dan menginspirasi pelayanan gereja" ujar Rm Sigit, CM, Romo kepala GSS.
Logo sebelumnya merupakan lukisan yang dibuat seorang umat pada saat awal pembentukan Paroki. Logo inilah yang senantiasa menginspirasi umat untuk terus bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus berdasarkan Kitab Suci dan terang Roh Kudus, bertumbuh dalam berbagai karya pelayanan seperti anggur yang berbuah lebat di daerah teritorial yang dekat dengan laut.
Logo digunakan dalam berbagai keperluan Paroki seperti kop surat dan media publikasi kegiatan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, logo dengan hasil lukis memiliki keterbatasan dalam resolusi, kadar kecerahan dan kejelasan elemen. Hal ini menjadi alasan Seksi Komsos dan Dewan Pengurus Harian melakukan digitalisasi logo yang lama.Peluncuran logo digital ini harapannya bisa semakin menguatkan semangat pelayanan umat di Paroki Cilincing. (Elroy)
BERITA TERBARU
Sabar Senanti: Tumpukan Sampah Penyubur Tanah
Tumpukan sampah masih menjadi masalah hampir di seluruh bagian dunia. Di Jakarta, sampah organik masih menduduki peringkat pertama, sebagai sampah yang paling sering dihasilkan warga (53,75% dari seluruh sampah). Untuk mengatasi hal itu, berbagai alternatif pengolahan sampah mulai didengungkan para pegiat lingkungan hidup. Salah satu di antaranya adalah komunitas Pecinta Alam Paroki Salib Suci (Palapass).
Komunitas Lansia: Menjalani Hari Tua dengan Iman dan Sukacita
Setiap hari Sabtu pagi pukul 09.00, minggu keempat dalam setiap bulan, Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing mengadakan ibadat/misa untuk lansia di gereja. Dari 700 lansia yang tercatat, hanya 150-200 lansia yang biasanya datang setiap misa. Sebenarnya. Siapa saja yang disebut lansia, dan selain misa bersama, apa saja yang dilakukan komunitas lansia?