Menghadirkan Keceriaan di Usia Senja
Pagi itu, Opa Lazarus dan Oma Ningsih, menuju Kantor Yayasan Atmbabrata yang terletak di Jalan Kelapa Dua, Cilincing, Jakarta Utara. Tongkat di tangan Opa Lazarus menjadi penuntun jalannya, karena indera penglihatannya tidak berfungsi. Biasanya, ia menempuh perjalanan menuju rumah orang-orang yang memakai jasanya sebagai tukang pijat. Namun hari itu, pasangan suami istri itu hendak mengikuti acara bakti sosial Lektor Gereja Salib Suci di Kantor Yayasan Atmabrata.
Cerita itu hanyalah satu dari 22 cerita lansia yang tinggal di panti jompo asuhan Yayasan Atmabrata yang dikelola oleh Bruder Petrus Partono. Di bawah naungan Paroki Salib Suci, Yayasan Atmabrata juga rutin memberikan bantuan dan pemeriksaan kesehatan bagi lebih dari 80 lansia yang tinggal di sekitar panti jompo. Tujuannya adalah melayani orang-orang miskin di daerah Cilincing.
Suaka bagi Para Lansia
Rumah Yayasan Atmabrata berdiri pada tahun 1978 dengan pelayanan yang terfokus pada warga miskin di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Dari rumah yang sederhana ini, lahirlah berbagai macam kegiatan rutin dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan rumah bagi lansia. Kegiatan tersebut sempat vakum, namun pada tahun 2010, Romo Antonius Wahyuliana, CM menunjuk Bruder Petrus untuk menghidupkan kembali seluruh kegiatan di Atmabrata.
Salah satu program Yayasan Atmabrata adalah panti jompo yang menjadi tempat berlindung para lansia. Lansia yang hadir di tempat ini, tidak hanya berasal dari daerah Cilincing, tapi dari berbagai tempat.
Bruder Petrus meneladani semangat pelayanan St. Vinsensius dengan memberikan perlindungan dan bantuan bagi lansia tanpa memandang agama, suku, ras, dan status sosial. Dengan mencukupi kebutuhan jasmani mereka, harapan hidup pun kembali tumbuh meski di usia yang sudah senja.
BERITA TERBARU
Meditasi Kristiani: Jalan untuk Menjadi Bebas
Jumat-Minggu (18-20/5) yang lalu, komunitas Meditasi Kristiani Salib Suci (MKSS) mengikuti retret yang diadakan komunitas Meditasi Kristiani Santo Stefanus, Cilandak di Rumah Retret Gading Berkat Bunda, Cikereteg. Tema yang diusung adalah “Days of Stillness & Silence” dengan pembimbing Romo Tan Thian Sing, MSF.
Menjalin Relasi dalam Jalan Santai
Jalan santai memperingati 211 tahun Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dengan lintasan sekitar 4 km diikuti sekitar 2000 peserta dengan antusias, termasuk umat Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing. Sebuah bis disediakan untuk 60 orang umat Salib Suci menuju Katedral yang ingin bergabung dalam jalan santai ini. Tepat pukul 5 pagi, bis berangkat dan tiba di Katedral pukul 05.55 WIB.
“Anak Angkat” yang Membawa Kasih dan Sukacita
Kedatangan para lektor Gereja Salib Suci pagi hari itu (20/5) menjadi perwujudan kepedulian terhadap lansia Atmabrata. Kurang lebih 30 lektor hadir untuk berbagi kasih dan sukacita bersama para lansia. Hari itu, mereka bertindak sebagai “anak angkat” para lansia agar tercipta keakraban dan kehangatan hingga akhir acara.
Gloria Theresia Manurung selaku koordinator lektor memilih Rumah Lansia Atmabrata untuk mengenalkan para lektor terhadap karya pelayanan sosial yang dimiliki gereja, dengan harapan umat semakin mendukung dan aktif terlibat.
“Semoga kunjungan kami membawa sukacita dan semangat serta mengusir perasaan gelisah dan murung mereka. Semoga mereka diberi kesehatan dan Roh Penghiburan di masa tuanya,” ujar Gloria. Ia mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat: panitia, donatur, serta para pengurus di Yayasan Atmabrata.
Semoga kita semua tak lupa untuk meningkatkan kepekaan untuk mewujudkan cinta kasih Allah dalam hidup orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan. (Karyn)